A.
Jawablah Soal Uraian Pedagogik berikut (10 Soal)
1.
Dalam
proses pembelajaraan Kimia, khususnya ketika guru mengaitkan materi pelajaran
dengan kebutuhan hidup sehari-hari maka guru telah berupaya agar pembelajaran
memungkinkan bagi guru untuk mengidentifikasi minat siswa terhadap ….
Jawab:
Pekerjaan
2.
Dalam
proses pembelajaran tentang kompetensi dasar: ‘mengidentifikasi sifat asam basa
pada sabun dan cuka dengan kertas lakmus’, guru tampak dapat mengidentifikasi
siswa yang selalu bertanya dan mampu membuat laporan tentang apa saja yang
diminatinya dengan sangat baik. Berdasarkan uraian di atas, dapat dikatakan
bahwa guru dapat mengidentifikasi minat siswa terhadap …
Jawab:
Kesehatan
3.
Apa yang anda ketahui
berkenaan dengan konsep pendekatan scientific
untuk pembelajaran Kimia?
Jawab:
a.
Materi pembelajaran berbasis pada fakta atau fenomena
kimia yang dapat dijelaskan dengan logika atau penalaran tertentu; bukan
sebatas kira-kira, khayalan, legenda, atau dongeng semata.
b.
Penjelasan guru, respon siswa, dan interaksi edukatif
guru-siswa terbebas dari prasangka yang serta-merta, pemikiran subjektif, atau
penalaran yang menyimpang dari alur berpikir logis.
c.
Mendorong dan menginspirasi siswa berpikir secara
kritis, analistis, dan tepat dalam mengidentifikasi, memahami, memecahkan
masalah, dan mengaplikasikan materi pembelajaran
d.
Mendorong dan menginspirasi siswa mampu berpikir
hipotetik dalam melihat perbedaan, kesamaan, dan tautan satu sama lain dari
materi pembelajaran.
e.
Mendorong dan menginspirasi siswa mampu memahami,
menerapkan, dan mengembangkan pola berpikir yang rasional dan objektif dalam
merespon materi pembelajaran.
f.
Berbasis pada konsep, teori, dan fakta empiris yang
dapat dipertanggungjawabkan.
g.
Tujuan pembelajaran dirumuskan secara sederhana dan
jelas, namun menarik sistem penyajiannya.
4.
Hasil Akhir Kurikulum 2013 menekankan pada dimensi
pedagogik modern dalam pembelajaran, yaitu menggunakan pendekatan ilmiah
meliputi ......
Jawab:
Mengamati, menanya, menalar, mencoba, membentuk jejaring
untuk mata pelajaran.
5.
Apa definisi Penilaianautentik, Assessmentdan istilah autentik?
Jawab:
a.
Penilaianautentik (Authentic Assessment) adalah
pengukuran yangbermakna secara signifikan atas hasil belajar peserta didik
untuk ranah sikap, keterampilan, dan pengetahuan.
b.
Istilah Assessment merupakan sinonim dari penilaian, pengukuran,
pengujian, atau evaluasi.
c.
Istilah autentik merupakan sinonim dari asli, nyata, valid, atau reliabel.
d.
Secara konseptual penilaianautentik lebih
bermakna secara signifikan dibandingkan
dengan tes pilihan ganda terstandar
sekali pun.
e.
Ketika menerapkan penilaianautentik untuk
mengetahui hasil dan prestasi belajar peserta didik, guru menerapkan kriteria
yang berkaitan dengan konstruksi pengetahuan, aktivitas mengamati dan mencoba,
dan nilai prestasi luar sekolah.
6.
Pada pembelajaran autentik, guru harus menjadi
“guru autentik.”
Peran guru bukan hanya pada proses pembelajaran, melainkan juga pada penilaian.
Untuk bisa melaksanakan pembelajaran autentik, guru harus memenuhi kriteria tertentu:
Jawab:
a.
Mengetahui bagaimana menilai kekuatan dan kelemahan
peserta didik serta
desain pembelajaran.
b.
Mengetahui bagaimana cara membimbing peserta didik untuk mengembangkan pengetahuan mereka sebelumnya
dengan cara mengajukan pertanyaan dan menyediakan sumber daya memadai bagi peserta didik untuk melakukan
akuisisi pengetahuan.
c.
Menjadi pengasuh proses pembelajaran, melihat informasi baru, dan mengasimilasikan
pemahaman peserta didik.
d.
Menjadi kreatif tentang bagaimana proses
belajar peserta didik dapat diperluas dengan
menimba pengalaman dari dunia di luar tembok sekolah.
7.
Tuliskan Jenis-jenis Penilaian Autentik!
Jawab:
a.
Penilaian Kinerja
b.
Penilaian Proyek
c.
Penilaian Portofolio
d.
Penilaian Tertulis
8.
Tuliskan Komponen RPP sesuai
dengan Standar Proses No 65 Th 2013
Jawab:
1.
Identitas Sekolah
2.
Identitas mata pelajaran
3.
Kelas/ semester
4.
Materi Pokok
5.
Alokasi Waktu
6.
Tujuan pembelajaran
7.
Kompetensi dasar dan
Indikator Pencapaian Kompetensi
|
8.
Materi Pembelajaran
9.
Alokasi waktu
10.
Metode pembelajaran
11.
Media Pembelajaran
12.
Sumber belajar
13.
Langkah-langkah Pembelajaran
14.
Penilaian hasil Pembelajaran
9.
Apa yang anda ketahui tentang
definisi Model Pembelajaran Penemuan
(Discovery Learning)?
Jawab:
- Metode
Discovery Learningadalah teori belajar yang didefinisikan sebagai proses pembelajaran yang terjadi bila pelajar tidak disajikan
dengan pelajaran dalam bentuk finalnya, tetapi diharapkan siswa mengorganisasi sendiri.
- Sebagai strategi belajar, Discovery Learning mempunyai prinsip yang sama dengan inkuiri
(inquiry) dan Problem Solving. Tidak ada perbedaan yang
prinsipil pada ketiga istilah ini, pada Discovery Learning lebih
menekankan pada ditemukannya konsep atau prinsip yang sebelumnya tidak
diketahui. Perbedaannya dengan discovery ialah bahwa pada discovery
masalah yang diperhadapkan kepada siswa semacam masalah yang direkayasa
oleh guru
- Dalam
mengaplikasikan metode Discovery Learning guru berperan sebagai
pembimbing dengan memberikan kesempatan kepada siswa untuk belajar secara
aktif, sebagaimana pendapat guru harus dapat membimbing dan mengarahkan
kegiatan belajar siswa sesuai dengan tujuan.
Kondisi seperti ini ingin merubah kegiatan
belajar mengajar yang teacher oriented menjadi student oriented.
- Dalam Discovery Learning,hendaknya guru harus memberikan
kesempatan muridnya untuk menjadi seorang problem solver, seorang
scientis, historin, atau ahli matematika. Bahan ajar tidak
disajikan dalam bentuk akhir, tetapi
siswa dituntut
untuk melakukan berbagai kegiatan menghimpun informasi, membandingkan,
mengkategorikan, menganalisis, mengintegrasikan, mereorganisasikan bahan
serta membuat kesimpulan-kesimpulan.
10.
Apa yang anda ketahui tentang Model Pembelajaran Berbasis masalah
(Problem Based Learning)?
Jawab:
a.
Pembelajaran berbasis masalah merupakan
sebuah pendekatan
pembelajaran yang menyajikan masalah kontekstual sehingga merangsang peserta
didik untuk belajar.
- Dalam kelas yang menerapkan pembelajaran
berbasis masalah, peserta didik bekerja dalam tim untuk memecahkan masalah
dunia nyata (real world)
- Dengan PBL akan terjadi pembelajaran
bermakna. Peserta didik/mahapeserta didik yang belajar memecahkan suatu
masalah maka mereka akan menerapkan pengetahuan yang dimilikinya atau
berusaha mengetahui pengetahuan yang diperlukan. Belajar dapat semakin
bermakna dan dapat diperluas ketika peserta didik/mahapeserta didik
berhadapan dengan situasi di mana konsep diterapkan
- Dalam situasi PBL, peserta
didik/mahapeserta didik mengintegrasikan pengetahuan dan ketrampilan
secara simultan dan mengaplikasikannya dalam konteks yang relevan
- PBL dapat meningkatkan kemampuan berpikir
kritis, menumbuhkan inisiatif peserta didik/mahapeserta didik dalam
bekerja, motivasi internal untuk belajar, dan dapat mengembangkan hubungan
interpersonal dalam bekerja kelompok.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan tinggalkan komentar anda di bawah ini